Senin, 14 Maret 2011

kota atlantis ditemukan

Jepang baru saja tertimpa musibah karena diguncang gempa 9 SR dan disusul tsunami dahsyat yang menyapu sejumlah wilayah di Negeri Sakura itu. Namun, tsunami tidak selamanya dikaitkan dengan bencana, setidaknya untuk tim peneliti dan pencari lokasi kota legendaris, Atlantis.

Sebuah tim asal Amerika Serikat mengaku menemukan titik ordinat yang tepat di mana kota hilang ini berada. Kota metropolis legendaris ini diduga tenggelam oleh kekuatan tsunami ratusan tahun lalu di Spanyol Selatan. "Ini adalah kekuatan tsunami," kata kepala tim peneliti Richard Freund seperti dikutip dari huffingtonpost.com.
"Sangat sulit dimengerti bahwa tsunami bisa menyapu 60 mil daratan," kata Freund yang berasal dari University of Hartford, Connecticut. Dia adalah profesor yang memimpin tim internasional untuk mencari lokasi tepat kota Atlantis.



Untuk memecahkan misteri ratusan tahun ini, tim menggunakan foto satelit dari kota tenggelam dan menduga lokasinya di Cadiz, Spanyol. Di rawa luas bernama Dona Ana Park, tim percaya mereka menemukan wilayah kuno Atlantis.

Sebuah tim yang terdiri dari arkeolog dan ahli geologi pada 2009 dan 2010 menggunakan sejumlah piranti, mulai dari radar bawah tanah, peta digital, dan teknologi bawah tanah untuk menyurvei situs tersebut.

Penemuan Freund ini memperkuat dugaan gambar yang dibuat para pengungsi kota tersebut setelah tsunami menghantam. Warga Atlantis yang berhasil selamat diduga masuk ke pedalaman dan membangun kota baru. Temuan tim ini akan dikupas dalam edisi khusus National Geographic terbaru, "Finding Atlantis."

Meskipun sulit memastikan Spanyol sebagai tempat 'kuburan' kota Atlantis, namun, Freud yakin simpul pencarian kota-kota peringatan membuat dia yakin bahwa rawa lumpur di pantai selatan Spanyol itu lah tempat situs kota hilang.

"Kami menemukan sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya," kata dia. Menurut Freud, sesuatu ini lah yang makin menguatkan tingkat kredibilitas, khususnya bagi arkeologi mengenai situs tersebut. "Sehingga menjadi lebih masuk akal."

Keberadaan kota metropolis Atlantis muncul setelah filsuf Yunani Plato menulisnya 2600 tahun yang lalu. Dia menggambarkan kota ini sebagai 'sebuah pulau di depan selat yang disebut Pilar Hercules' sebagai selat Gibraltar yang terkenal di zaman kuno. Menggunakan perhitungan peta Plato ini, pencari situs Atlantis selama ini fokus di wilayah Mediterania dan Atlantik.

Freud menambahkan catatan mengenai tsunami sudah didokumentasikan selama berabad-abad. Salah satu gelombang pasang terbesar menghantam Lisbon pada November 1755.

Terlepas di mana lokasi tepat situs ini, hal paling fundamental -apakah Atlantis itu ada atau tidak- pun masih jadi perdebatan panjang selama ribuan tahun. Dialog Plato dari tahun 360 SM menjadi satu-satunya sumber sejarah soal kota ini. Plato mengatakan pulau ini disebut Atlantis, "Dalam satu hari satu malam, menghilang di kedalaman laut."

Para ahli mulai merencanakan penggalian di situs yang diduga Atlantis berada, Spanyo,l untuk mempelajari geologi dan temuan artefak termutakhir.

Gunung Berapi di Jepang Meletus Lagi

Gunung Berapi di Jepang Meletus Lagi


Badan meterologi Jepang mengatakan sebuah gunungberapi aktif yang terletak di bagian selatan Jepang kembali meletus. Puncak Gunung Shinmoedake telah memuntahkan abu dan bebatuan lagi.

Kondisi ini semakin memperburuk situasi di Negeri Matahari Terbit itu pasca dilanda gempa bumi yang disusul gelombang Tsunami di bagian utara.

Sesungguhnya badan meterologi Jepang telah mengeluarkan peringatan yang mengatakan bahwa adanya potensi gunung berapi Shinmoedake beraktivitas lagi setelah beberapa minggu tenang. Pasalnya, gunung ini masih berstatus aktif.

Pada 13 Maret 2011, dua hari setelah gempa bumi Sendai, gunung Shinmoedake kembali erupsi. Erupsi ini terpaksa mengungsikan ratusan kepala keluarga yang bermukim di sekitarnya.


Gunung setinggi 1.421 meter itu terletak di Pulau Kyushu, sekitar 1.500 kilometer dari pusat gempa berkekuatan 9 skala Richter yang menghasilkan Tsunami. Gelombang raksasa itu telah memporakporandakan sebagian besar pesisir pantai arah timur laut Jepang.

Namun, sampai saat ini, pemicu letusan gunung Shinmoedake masih diteliti. Belum bisa dipastikan apakah letusan tersebut disebabkan atau setidaknya berkaitan dengan gempa bumi yang terjadi pada hari Jumat, akhir minggu lalu.

Sekadar diketahui, Jepang berada di dalam "Cincin Api", sebuah busur zona seismik aktif di mana gempa Bumi dan letusan gunung berapi sudah menjadi hal yang biasa.

g

ngantuk saat khutbah????

NGANTUK SAAT KHUTBAH, SAH KAH SHOLAT JUM’AT KITA?

(Hati-hati dg Rasa Ngantukmu!)

Secara hukum, bila seseorang telah ikut shalat Jumat bersama imam, maka hukum shalat Jumatnya telah sah, bahkan meski dia hanya ikut imam di rakaat terakhir pada saat imam sedang ruku’. Itu adalah batasan akhirnya.Dan bila ikutnya seorang makmum kepada imam di shalat Jumat itu telah lewat dari ruku’nya imam, maka dia tidak mendapatkan shalat Jumat. Baginya wajib melakukan shalat Dzhuhur sebanyak empat rakaat.

Jadi kesimpulannya memang seorang yang tidak sempat ikut mendengarkan khutbah jumat, tetap terhitung telah mendapatkan shalat Jumat.

Hanya saja secara kualitas ibadah, tertidur saat mengengarkan khutbah Jumat patut disesalkan. Karena kesempurnaan ibadah shalat Jumat tentu saja dengan cara ikut dalam khutbah.

Namun melihat kasus tertidur saat mendengar khutbah jumat itu, kita tidak bisa main vonis begitu saja, sebab belum tentu kesalahan terletak pada diri orang yang tidur. Siapa tahu khatibnya juga bikin ngantuk jamaah. Entah karena suaranya pelan, penyampaiannya kurang menggugah, atau karena durasinya kelamaan, hingga orang bosan mendengarkan. Akhirnya, tidur pulas jadi pilihan ’secara fitrah’.

Durasi Khutbah

Seharusnya khutbah Jumat itu tidak perlu terlalu lama, cukup 15 menit saja, paling lama 20 menit. Semakin pendek khutbah dan berisi materinya, semakin baik. Kalau masih ingin memberikan ceramah agama yang panjang, atau pakai tanya jawab, maka silahkan lakukan setelah selesai shalat.

Sebenarnya tidak salah bila ada pengurus masjid punya kebijakan untuk membatasi durasi khutbah jumat hanya 20 menit, lalu langsung dilakukan shalat jumat.

Selesai itu diumumkan kepada jamaah yang memang tidak terlalu terburu-buru, agar mendengarkan ceramah agama atau mau’izhah hasanah, atau juga tanya jawab, yang dilaksanakan setelah shalat Jumat usai. Tentu saja hukumnya bukan wajib, tetapi sunnah.

Dan kewajiban shalat Jumat sudah terpenuhi terlebih dulu, sedangkan yang butuh ilmu agama secara lebih mendalam, boleh tetap diam di tempat untuk mendengarkan kuliah agama. Yang punya keperluan dan pekerjaan, boleh langsung meninggalkan arena.

Malah dengan cara itu, kita akan tahu, siapa saja yang butuh ilmu dan siapa saja yang datang memang karena untuk menggugurkan kewajiban. Dan dengan semakin pendeknya durasi khutbah jumat, akan semakin kecil kemungkinan orang tertidur.

Kesalahan Jamaah

Tapi tidak selamanya kesalahan terletak pada diri khatib. Di Mesir misalnya, meski khutbah jumat relatif lebih panjang, tapi semua orang sudah mafhum, di samping mereka memang butuh ceramah agama dari para ulama besar.

Kesempatan bertemu dan mendengarkan khutbah Jumat dari para ulama besar dan ilmunya luas, memang pada saat shalat Jumat. Penyampaian khutbah itu menjadi pencerahan yang amat ditunggu-tunggu para jamaah.

Di samping itu, hari Jumat di Mesir adalah hari libur. Sehingga kalau shalat Jumat agak panjang, tidak ada yang gelisah mau balik ke kantor.

Suasananya memang sangat kontras dibandingkan dengan di negeri kita, yang umumnya orang pada ngobrol, kadang sibuk ngirim sms, atau juga malah berteleponan. Selain itu tidak jarang khatibnya pun kurang mampu menguasai masalah dan massa. Sebagian sudah gelisah kalau khatib agak memanjangkan khutbah.

Selain itu harus diakui juga adanya orang yang memang benar-benar ‘pelor’ alias nempel langsung molor. Tidak boleh ketemu dinding atau tiang, pokoknya ambil ancang-ancang dan langsung ngorok. Tak peduli khatib sedang teriak-teriak di atas mimbar.

Hukum Tidur Yang Membatalkan Wudhu’

Memang benar bahwa tidur itu akan membatalkan wudhu’. Dan bila wudhu’ sudah batal, maka tidak sah bila langsung melaksanakan shalat, kecuali bila sebelumnya berwudhu’ lagi.

Dalil bahwa tidur itu membatalkan shalat adalah hadits berikut ini:

Siapa yang tidur maka hendaklah dia berwudhu’ (HR Abu Daud dan Ibnu Majah)

Namun para ulama mengatakan bahwa tidak semua bentuk tidur akan membatalkan wudhu’. Ada beberapa kriteria yang berbeda, di mana tidak selamanya tidur itu membuat batal wudhu’.

Tidur yang membatalkan wudhu adalah tidur yang membuat hilangnya kesadaran seseorang. Termasuk juga tidur dengan berbaring atau bersandar pada dinding.

Sedangkan tidur sambil duduk yang tidak bersandar kecuali pada tubuhnya sendiri, tidak termasuk yang membatalkan wudhu’ sebagaimana hadits berikut:

Dari Anas ra berkata bahwa para shahabat Rasulullah SAW tidur kemudian shalat tanpa berwudhu’ (HR Muslim) - Abu Daud menambahkan: Hingga kepala mereka terkulai dan itu terjadi di masa Rasulullah SAW.

Jadi upayakan sebisa mungkin untuk tidak tidur waku mendengarkan khatib shalat Jumat. Sebab tujuan dari mendengarkan khutbah adalah mendengarkan nasihat, wasiat dan penjelasan masalah agama.
Tapi para ulama sepakat bila seseorang tertidur saat khutbah dibacakan, tetap sah shalat jumatnya. Dan kalau tidurnya termasuk kriteria yang tidak membatalkan, maka tidak perlu wudhu’ lagi.

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc

(tetapi d usahakan jgn sampe tertidur, karena pahala antm d tentukan d saat khutbah jg, krn khutbah jum'at bukan sekedar khutbah tetapi ada kewajiban untuk mendengarkan. Jgn karna khutbah selesai lalu sholat, antm tdk mendapatkan apa2.. afwan)
--------------------

SURAT DARI IBU SEORANG SYAHID, UMMU SAYYAD KEPADA KAUM MUSLIMIN

Bismillahirrahmanirrahiim Alhamdulillah, kami memujiNya, kami meminta pertolonganNya, kami memohon ampunanNya, dan kami memohon perlindunganNya dari keburukan diri kami dan kejelekan amal-amal kami. Barangsiapa diberi petunjuk Allah, tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan Allah, tidak ada yang dapat memberikannya petunjuk.
Amma ba’du:

Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam
bersabda: Allah mewakilkan seorang Malaikat untuk menjaga rahim. Malaikat itu berkata : “Wahai Rabbku! Ini nuthfah, Wahai Rabbku! Ini ‘alaqah (segumpal darah), wahai Rabbku! Ini mudghah (segumpal daging).” Maka apabila Allah menghendaki untuk menetapkan penciptaannya, Malaikat itu berkata : “Wahai Rabbku! Laki-laki atau
perempuan? Apakah (nasibnya) sengsara atau bahagia? Bagaimana dengan rezkinya? Bagaimana ajalnya?” Maka ditulis yang demikian dalam perut ibunya. (HR. Bukhari)

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan
kepada orang-orang yang bersyukur. [Quran 3:145]

Begitu kita lahir, saat itulah perjalanan kita menuju kubur dimulai. Kita mengucapkan keimanan kita pada Islam, kemudian amal-amal kitalah yang membuktikannya. Kita berjuang di dunia ini untuk dapat memasuki Surga, semoga Allah membalas kita dengannya, Ia telah menjanjikannya bagi mereka yang berperang di jalanNya dan mereka yang bersabar.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar?. [Quran 3:142]

Karena kita pasti akan bertemu kematian, bagaimanapun caranya, lalu mengapa harus melalui perang di jalan Allah?

Lihatlah Surat Al-Baqarah (2), Ayat 153-157 dan Surat Ali Imran(3), ayat 169-175.

Kita ingin kematian datang pada kita ketika kita sudah mempunyai amal baik dalam catatan kita, untuk menyelamatkan kita dari Neraka dan Siksa Kubur. Kita berpikir bahwa kematian akan datang pada saat kita siap dan kita masih mempunyai waktu – betapa jauhnya kita dari kebenaran? Kita tidak pernah berpikir bahwa kematian adalah rahmat Allah pada orang-orang beriman yang rindu untuk bertemu denganNya. Kita tidak pernah berpikir bahwa sebagian orang meninggalkan dunia – dalam arti kata yang sebenarnya- meninggalkan dunia, berpisah dari dunia untuk memulai perjalanan abadi mereka dengan segala keindahan dan kebahagiaan mereka, yang kita idam-idamkan dengan segala usaha kita.
ALLAH SWT telah menyebut mereka dalam ayat-ayat tadi, Surat Al-Baqarah (2), Ayat 153-157 dan Surat Ali Imran(3), ayat 169-175.

Abdullah bin Mas’ud (ra) mengatakan dari Rasulullah SAW, bahwa ruh para syuhada hidup dalam tubuh burung-burung hijau yang makanannya adalah buah-buahan surga. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Darda, Rasulullah bersabda: "Orang yang mati syahid itu dapat memberikan syafaat kepada 70 orang di kalangan keluarganya." (Abu
Dawud)

Anas ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berkata, “Tidak ada seorang pun yang masuk surga yang ingin kembali ke dunia meskipun ia mempunyai semua yang ada di bumi, kecuali seorang mujahid yang ingin kembali ke dunia agar ia mati syahid sepuluh kali karena kemuliaan yang ia dapatkan (dari Allah).“

Masruq mengatakan bahwa ia bertanya kepada Abdullah bin Mas'ud r.a. tentang ayat tersebut kepada Rasulullah saw. lalu ia menjawab, 'Ruh-ruh mereka berada di dalam perut burung hijau yang mempunyai sangkar tergantung di 'Arasy. Ia dapat terbang kesana kemari di surga sesukanya, kemudian kembali lagi ke sangkar, lalu Tuhan mereka menengok dan berkata, 'Kalian menginginkan sesuatu?' Mereka menjawab, 'Apalagi yang kami inginkan, sedangkan kami dapat terbang kesana kemari di surga sesuka kami?' Allah swt. mengulangi pertanyaan itu 3 kali. Ketika mereka sadar bahwa mereka harus meminta, maka mereka berkata kepada Allah, 'Wahai Tuhan kami, kami ingin
Engkau mengembalikan ruh ke jasad kami, hingga kami dapat terbunuh lagi dijalan-Mu.' Karena tidak ada lagi yang mereka butuhkan, maka mereka dibiarkan". (H.R. Muslim)

Ini semua adalah bukti dari Qur’an kita yang mulia dan perkataan Rasulullah SAW, inilah satu-satunya jalan dan tidak ada jalan selain Jihad.
Dengan sederhana kukatakan – anak-anak kita adalah intan permata kita yang telah diberikan Allah bagi kita. Mereka adalah nikmat yang tak ternilai bagi orang tuanya, dan kita adalah bank dimana Allah menyimpan intan permata – mereka adalah milik Allah dan Ia mempunyai hak untuk mengambilnya kapanpun Ia menginginkanannya. Renungkanlah
itu saat kita membaca kata-kataNya dan yakini dengan hati dan jiwamu :
Inna lillahi wa inna ilahi raajiun, kami adalah milik Allah, dan kepadaNya kami akan kembali.

Teriring cinta bagi kaum muslimin dan orang-orang yang beriman pada Allah.

Ummu Syahid Sayyad Al-Falastini

Ceritakanlah kisah-kisah ini kepada anak-anak kita,
semoga mereka tumbuh menjadi pembela agama Allah SWT

(Mereka yang dipilh Allah, Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
V2.0, Abu Hamdi)

Cinta abu bakar kepada Rasullullah

Wajah Abu Bakar pucat pasi. Langkah kaki para pemuda Quraisy tidak lagi terdengar samar. Tak terasa tubuhnya bergetar hebat, betapa tidak, dari celah gua ia mampu melihat para pemburu itu berada di atas kepalanya. Setengah berbisik berkatalah Abu Bakar.

“Wahai Rasul Allah, jika mereka melihat ke kaki-kaki mereka, sesungguhnya mereka pasti melihat kita berdua”. Rasulullah memandang Abu Bakar penuh makna. Ditepuknya punggung sahabat dekatnya ini pelan sambil berujar “Janganlah engkau kira, kita hanya berdua. Sesungguhnya kita bertiga, dan yang ketiga adalah Dia, yang menggenggam kekuasaan, Allah”.

Sejenak ketenangan menyapa Abu Bakar. Sama sekali ia tidak mengkhawatirkan keselamatannya. Kematian baginya bukan apa-apa, ia hanya lelaki biasa. Sedang, untuk lelaki tampan yang kini dekat di sampingnya, keselamatan di atas mati dan hidupnya. Bagaimana
semesta jadinya tanpa penerang. Bagaimana Madinah jika harus kehilangan purnama.

Bagaimana dunia tanpa benderang penyampai wahyu. Sungguh, ia tak gentar dengan tajam mata pedang para pemuda Quraisy, yang akan merobek lambung serta menumpahkan darahnya. Sungguh, ia tidak khawatir runcing anak panah yang akan menghujam setiap jengkal tubuhnya. Ia hanya takut, Muhammad, ya Muhammad.. mereka membunuh Muhammad.

Berdua mereka berhadapan, dan mereka sepakat untuk bergantian berjaga. Dan keakraban mempesona itu bukan sebuah kebohongan. Abu Bakar memandang wajah syahdu di depannya dalam hening. Setiap guratan di wajah indah itu ia perhatikan seksama. Aduhai betapa ia mencintai putra Abdullah. Kelelahan yang mendera setelah berperjalanan jauh, seketika
seperti ditelan kegelapan gua. Wajah di depannya yang saat itu berada nyata, meleburkan penat yang ia rasa. Hanya ada satu nama yang berdebur dalam dadanya. Cinta.

Sejeda kemudian, Muhammad melabuhkan kepalanya di pangkuan Abu Bakar. Dan seperti anak kecil, Abu Bakar berenang dalam samudera kegembiraan yang sempurna. Tak ada yang dapat memesonakannya selama hidup kecuali saat kepala Nabi yang ummi berbantalkan
kedua pahanya. Mata Rasulullah terpejam. Dengan hati-hati, seperti seorang ibu, telapak tangan Abu Bakar, mengusap peluh di kening Rasulullah. Masih dalam senyap, Abu Bakar terus terpesona dengan sosok cinta yang tengah beristirahat diam di pangkuannya. Sebuah
asa mengalun dalam hatinya “Allah, betapa ingin hamba menikmati ini selamanya”.

Nafas harum itu terhembus satu-satu, menyapa wajah Abu Bakar yang sangat dekat. Abu Bakar tersenyum, sepenuh kalbu ia menatapnya lagi. Tak jenuh, tak bosan. Dan seketika wajahnya muram. Ia teringat perlakuan orang-orang Quraisy yang memburu Purnama Madinah seperti memburu hewan buruan. Bagaimana mungkin mereka begitu keji mengganggu cucu Abdul Muthalib, yang begitu santun dan amanah. Mendung di wajah Abu bakar belum juga surut. Sebuah kuntum azzam memekar di kedalaman hatinya, begitu semerbak. “Selama hayat berada dalam raga, aku Abu Bakar, akan selalu berada di sampingmu, untuk membelamu dan tak akan membiarkan sesiapapun menganggumu”.

Sunyi tetap terasa. Gua itu begitu dingin dan remang-remang. Abu Bakar menyandarkan punggung di dinding gua. Rasulullah, masih saja mengalun dalam istirahatnya. Dan tiba-tiba saja, seekor ular mendesis-desis perlahan mendatangi kaki Abu Bakar yang terlentang. Abu Bakar menatapnya waspada, ingin sekali ia menarik kedua kakinya untuk menjauh dari hewan
berbisa ini. Namun, keinginan itu dienyahkannya dari benak, tak ingin ia mengganggu tidur nyaman Rasulullah. Bagaimana mungkin, ia tega membangunkan kekasih itu.

Abu Bakar meringis, ketika ular itu menggigit pergelangan kakinya, tapi kakinya tetap saja tak bergerak sedikitpun. Dan ular itu pergi setelah beberapa lama. Dalam hening, sekujur tubuhnya terasa panas. Bisa ular segera menjalar cepat. Abu Bakar menangis diam-diam.

Rasa sakit itu tak dapat ditahan lagi. Tanpa sengaja, air matanya menetes mengenai pipi Rasulullah yang tengah berbaring. Abu Bakar menghentikan tangisannya, kekhawatirannya terbukti, Rasulullah terjaga dan menatapnya penuh rasa ingin tahu.

“Wahai hamba Allah, apakah engkau menangis karena menyesal mengikuti perjalanan ini” suara Rasulullah memenuhi udara Gua.
“Tentu saja tidak, saya ridha dan ikhlas mengikutimu kemana pun” potong Abu Bakar masih dalam kesakitan.
“Lalu mengapakah, engkau meluruhkan air mata?”
“Seekor ular, baru saja menggigit saya, wahai putra Abdullah, dan bisanya menjalar begitu cepat”
Rasulullah menatap Abu Bakar penuh keheranan, tak seberapa lama bibir manisnya bergerak
“Mengapa engkau tidak menghindarinya?”
“Saya khawatir membangunkan engkau dari lelap” jawab Abu Bakar sendu. Sebenarnya ia kini menyesal karena tidak dapat menahan air matanya hingga mengenai pipi Rasulullah dan membuatnya terjaga.
Saat itu air mata bukan milik Abu Bakar saja. Selanjutnya mata Al-Musthafa berkabut dan bening air mata tergenang di pelupuknya. Betapa indah sebuah ukhuwah.
“Sungguh bahagia, aku memiliki seorang seperti mu wahai putra Abu Quhafah. Sesungguhnya Allah sebaik-baik pemberi balasan”. Tanpa menunggu waktu, dengan penuh kasih sayang, Al-Musthafa meraih pergelangan kaki yang digigit ular. Dengan mengagungkan nama Allah
pencipta semesta, Nabi mengusap bekas gigitan itu dengan ludahnya. Maha suci Allah, seketika rasa sakit itu tak lagi ada. Abu Bakar segera menarik kakinya karena malu. Nabi masih memandangnya sayang.
“Bagaimana mungkin, mereka para kafir tega menyakiti manusia indah seperti mu. Bagaimana mungkin?” nyaring hati Abu Bakar kemudian.
Gua Tsur kembali ditelan senyap. Kini giliran Abu Bakar yang beristirahat dan Rasulullah berjaga. Dan, Abu Bakar menggeleng kuat-kuat ketika Rasulullah menawarkan pangkuannya. Tak akan rela, dirinya membebani pangkuan penuh berkah itu.

Kita pasti tahu siapa Abu Bakar. Ia adalah lelaki pertama yang memeluk Islam dan juga salah satu sahabat terdekat Rasulullah. Dari lembar sejarah, kita kenang cinta Abu Bakar kepada Al-Musthafa menyemesta. Kisah tadi terjadi pada saat ia menemani Rasulullah berhijrah menuju Madinah dan harus menginap di Gua Tsur selama tiga malam. Menemani Nabi untuk berhijrahadalah perjalanan penuh rintang. Ia sungguh tahu akibat yang akan digenggamnya jika misi ini gagal. Namun karena cinta yang berkelindan di kedalaman hatinya begitu besar, Abu Bakar dengan sepenuh jiwa, raga dan harta, menemani sang Nabi pergi.

Dia terkenal karena teguh pendirian, berhati lembut, mempunyai iman yang kokoh dan bijaksana. Kekokohan imannya terlihat ketika Madinah kelabu karena satu kabar, Nabi yang Ummi telah kembali kepada Yang Maha Tinggi. Banyak manusia terlunta dan larut dalam lara yang sempurna. Bahkan Umar murka dan tidak mempercayai kenyataan yang ada. Saat itu Abu Bakar tampil mengingatkan seluruh sahabat dan menggaungkan satu khutbah yang mahsyur “Ketahuilah, siapa yang menyembah Muhammad, maka ia telah meninggal dunia.

Dan sesiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah tidak mati”. Kepergian sang tercinta, tidak menyurutkan keimanan dalam dadanya. Ketiadaan Rasulullah, jua tak memadamkan gebyar semangat untuk terus menegakkan pilar-pilar Islam yang telah dipancangkan. Pada saat menjabat khalifah pertama, ia dengan gigih memerangi mereka yang enggan berzakat. Tidak sampai di situ munculnya beberapa orang yang mengaku sebagi nabi, sang khalifah juga berlaku sama yaitu mengirimkan pasukan untuk mengajak mereka kembali kepada kebenaran. Sesungguhnya pribadi Abu Bakar adalah lemah lembut, namun ketika kemungkaran berada dihadapannya, ia berlaku sangat tegas dalam memberantasnya. Abu Bakar wafat pada usia 63 tahun, pada saat perang atas bangsa Romawi di Yarmuk berkecamuk dengan kemenangan di tangan Muslim. Sebelum wafat, ia menetapkan Umar sebagai penggantinya. Jenazahnya dikebumikan di sebelah manusia yang paling dicintainya, yaitu makam Rasulullah. Hidup Abu Bakar berhenti sampai di sana, namun selanjutnya manusia yang menurut Rasulullah menjadi salah seorang yang dijamin masuk surga, terus saja mengharumkan sejarah sampai detik sekarang. Ia mencintai Nabinya melebihi dirinya sendiri. Tidakkah itu mempesona?
--------------------

Bingkisan dan Tamu Rasulullah SAW

Sentuhan perasaan dan gejolak emosional adalah sesuatu yang selalu hadir dan dibutuhkan dalam kehidupan seorang insan, baik di tengah masyarakat, keluarga mahupun di dalam rumahnya. Bingkisan hadiah adalah salah satu sarana untuk melekatkan hati dan meluluhkan dendam serta amarah.

'Aisyah Radhiallaahu anhu menuturkan: "Rasulullah  biasa menerima bingkisan hadiah dan membalas bingkisan itu." (HR. Bukhari)
Pemberian hadiah dan ucapan terima kasih sebagai ungkapan rasa syukur ini hanya muncul dari jiwa yang mulia dan hati yang tulus. Akhlak yang mulia merupakan akhlak para nabi dan sunnah para rasul.

Rasulullah S.a.w adalah teladan yang terdepan dan panutan yang luhur dalam masalah tersebut. Bukankah beliau telah menegaskan:

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, hendaklah ia memuliakan tamu. Hak tamu ialah sehari semalam. Kewajiban melayani tamu adalah tiga hari, lebih dari itu merupakan sedekah. Seorang tamu tidaklah boleh berlama-lama sehingga memberatkan tuan rumah." (HR. Al-Bukhari)

Demi Allah, tidak pernah disaksikan sebelumnya oleh siapapun juga, baik di gunung mahupun di lembah, baik penduduk Hijaz mahupun penduduk semenanjung Arab, akhlak dan budi pekerti seagung dan semulia Rasulullah. Bahkan oleh penduduk Timur dan Barat sekalipun. Perhatikanlah baik-baik dan lihatlah perilaku Rasulullah.

Dari Sahal bin Sa'ad Radhiallaahu anhu ia berkata: "Seorang wanita datang menemui Rasulullah  dengan membawa kain bersulam (berhias). Ia berkata: "Aku menenun dan menyulamnya sendiri dengan tanganku supaya engkau mengenakannya." Rasulullah  pun mengambilnya, tampaknya beliau sangat membutuhkan. Kemudian beliau keluar menemui kami dengan mengenakan kain itu sebagai sarung. Ada yang berkata: "Alangkah indahnya kain itu, hadiahkanlah kain itu kepadaku!" "Boleh!" jawab beliau. Lalu Rasulullah  duduk di dalam majlis kemudian kembali. Beliau segera melipat kain itu dan mengirimkannya kepada orang tersebut. Orang-orang berkata: "Alangkah bagusnya engkau ini, Rasulullah  lebih membutuhkan kain itu tetapi engkau malah memintanya, padahal engkau tahu bahawa Rasulullah  tidak pernah menolak permintaan!" orang itu menjawab: "Demi Allah, sesungguhnya aku meminta kain itu kepada beliau bukan untuk kukenakan, akan tetapi aku ingin menjadikannya sebagai kain kafan." Sahal berkata: "Dengan kain itulah ia dikafani." (HR. Bukhari)

Tidaklah menghairankan jika demikian luhur budi pekerti hamba pilihan Allah Ta'ala ini. Kerana beliau dibimbing langsung di bawah pengawasan-Nya dan menjadikannya sebagai teladan. Beliau telah memberikan contoh yang agung dalam hal kemurahan hati dan ke-dermawanan.

Hakim bin Hizam Radhiallaahu anhu menuturkan: "Aku pernah meminta sesuatu kepada Rasulullah  , beliau lantas memberikannya. Kemudian aku meminta lagi, beliau pun memberikanya. Kemudian aku meminta lagi, beliau pun memberikannya seraya berkata: "Wahai Hakim, sesungguhnya harta ini manis dan indah. Barang siapa yang mengambilnya dengan kemurahan hati, ia akan mendapat keberkatan padanya. Barangsiapa yang mengambilnya dengan ketamakan, ia tidak akan mendapat keberkatan padanya. Bagaikan orang yang makan tapi tidak pernah kenyang. Dan tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah." (Muttafaq 'alaih)

Benarlah ucapan seorang penyair:
Beliau adalah seorang yang paling sempurna ketaatannya
disamping memiliki semangat yang begitu tinggi.
Demikian agung dan luhur kedudukan beliau
hingga sulit dibandingkan dengan siapapun.
Bila cahaya beliau menyinari umat manusia
nescaya akan mengelokkan dan menaungi mereka.
Ternyata cahaya itu adalah Al-Qur'an dan Sunnah beliau.
Kutemukan para pemburu tercengang keheranan.
Kutemukan semua kebaikan terkumpul pada seorang insan (Rasulullah)

Jabir Radhiallaahu anhu berkata: "Tidak pernah sama sekali Rasulullah  mengatakan "tidak" (menolak) setiap kali diminta." (HR. Al-Bukhari)

Kedermawanan dan kemurahan hati beliau sulit untuk dicari tandingannya. Ditambah lagi dengan kebaikan hati, keelokan dalam bergaul dan kesetiaan beliau yang tiada taranya. Di antara kebiasaan beliau adalah menebar senyum kepada orang yang berada di dalam majlis. Sehingga orang-orang akan menyangka bahawa orang itulah yang paling beliau kasihi.

Jabir bin Abdullah Radhiallaahu anhu mengungkapkan: "Sejak aku masuk Islam, setiap kali Rasulullah  berpapasan dengan-ku atau melihatku, beliau pasti tersenyum." (HR. Al-Bukhari)

Cukuplah pengakuan dari orang yang melihat langsung menjadi pelajaran bagi kita.

Abdullah bin Al-Harits Radhiallaahu anhu menuturkan: "Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah  ." (HR. At-Tirmidzi)

Mengapa harus heran wahai saudaraku tercinta, beliaulah yang menegaskan:
"Senyumanmu di hadapan saudaramu (seiman) adalah sedekah." (HR. At-Tirmidzi)

Anas bin Malik Radhiallaahu anhu yang pernah menjadi pelayan Rasulullah  telah mengungkapkan kepada kita beberapa sifat yang agung pada diri beliau. Yang sulit ditemukan pada diri seseorang, bahkan pada diri orang banyak. Rasulullah  adalah seorang yang sangat lembut, beliau pasti memperhatikan setiap orang yang bertanya kepadanya, beliau tidak akan berpaling sehingga sipenanyalah yang berpaling. Beliau pasti menyambut setiap orang yang menghulurkan tangannya kepada beliau, beliau tidak akan melepas jabatan tangannya sehingga orang itulah yang melepaskan." (HR. Abu Nu'aim dalam kitab Dalaail)

Selain sangat memuliakan tamu dan berlaku lembut kepada mereka, beliau juga sangat penyantun terhadap umatnya. Oleh sebab itu, beliau tidak rela melihat kemungkaran bahkan beliau pasti segera mem-basminya.

Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu menuturkan bahawa suatu ketika Rasulullah  melihat cincin emas di tangan seorang lelaki. Beliau segera mencabut cincin itu lalu membuangnya seraya berkata: "Apakah salah seorang di antara kamu suka memakai bara api dari Neraka di tangannya?" (HR. Muslim)
--------------------

video Tsunami

Video Tsunami Jepang 11 Maret 2011 – Gempa berkekuatan 8,8 SR yang terjadi di Jepang pada Jumat (11/3/2011) telah memicu tsunami dahsyat. Dari kabar yang beredar di media massa, bahwa Tsunami Jepang 2011 ini telah menerpa daratan dan banyak memakan korban baik itu korban meninggal dan korban yang hilang. Sebelumnya Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan akan adanya tsunami besar di daerah pesisir pantai Jepang yang bersentuhan langsung dengan Pasifik. Gelombang diperkirakan akan mencapai tinggi lebih dari 3 meter.
Akibat tsunami ini, Jepang mengevakuasi 320 ribu penduduknya yang berada di wilayah pantai sebelah timur yang bersentuhan dengan Samudera Pasifik, seperti wilayah Aomori, Iwate, dan Miyagi. Sementara itu, sebuah pelabuhan di utara Nemuro, Jepang, terkena banjir akibat tsunami. Bagi anda yang penasaran ingin melihat bagimana dahsyatnya gelombang tsunami jepang 11 maret 2011 berikut ini cuplikan yang kami ambil dari youtube:
Cuplikan video Tsunami Jepang 2011 di atas adalah salah satu dari puluhan video tsunami depang yang di unggah ke youtube. Saat ini Badan Meteorologi Jepang memperingatkan bahwa ketinggian bisa gelombang dapat terus meningkat. Gelombang pertama mungkin tidak menjadi gelombang terbesar. Dan peringatan tsunami nampaknya akan berlaku untuk waktu yang lama.

adzan


regards
 
 
 

 
 




Allahu Akbar!!


ADAB MENDENGAR AZAN

Kematian itu pasti menjelma. Hanya masa Dan waktunya
Yang tidak Kita ketahui.Coba Kita amati.. Mengapa
Kebanyakan orang yg nazak, hampir ajal tidak dapat
Berkata apa-apa.. Lidahnya kelu, keras Dan hanya mimik
Mukanya yang menahan kesakitan ' sakaratulmaut' .
Diriwayatkan sebuah hadis yg bermaksud: 'Hendaklah
Kamu mendiamkan diri ketika azan, ji ka tidak Allah
Akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya. '
Ini jelas menunjukkan, Kita disarankan agar mendiamkan
Diri, jangan berkata apa-apa pun sewaktu azan
Berkumandang . Sebagai orang beragama Islam Kita wa ji b
Menghormati azan Banyak fadhilatnya . Jika lagu
Kebangsaan Kita diajar agar berdiri tegak Dan diamkan Diri.
Mengapa ketika azan Kita tidak boleh mendiamkan diri?
Lantas siapa yang berbicara ketika azan, Allah
Akan kelukan lidahnya ketika nazak . Kita takut dengan
Kelunya lidah Kita semasa ajal hampir tiba maka Kita
Tidak dapat mengucap kalimah 'Lailahaillallah. .' yang
Mana sesiapa yang dapat mengucapkan kalimah ini ketika
Nyawanya akan dicabut Allah dgn izinNya menjan ji kan
Syurga untuk mereka. Dari itu marilah kita sama-sama
menghormati azan dan mohon kepada Allah supaya lidah
ini tidak kelu semasa nyawa kita sedang dicabut.
'Ya Allah! Anugerahkanlah kematian kami dengan kematian
yang baik lagi mulia, lancarkan lidah kami mengucap kalimah 'Lailahaillallah. .'
semasa sakaratul maut menghampiri kami... Amin... amin.. amin Yarobbala'lamin. .'

Sesuatu yang tak pernah terjangkau di akal fikiran ku ini.
Subhanallah. ..

Ketahuilah bahawa pada setiap waktu, ribuan bilal di merata dunia akan mengalunkan azan,
mengakui 'Bahawa Allah Saja Yang Patut Disembah,
dan Nabi Muhammad Adalah Rasul Allah.'Diawali dengan Indonesia yang terletak dibahagian timur dengan ratusan kepulauan-nya dan jumlah
penduduknya sebanyak 180 juta.
Sebaik masuk waktu Subuh, Azan mulai berkumandang dari kawasan ini dengan ribuan Bilal yang akan melaungkan
Ke-Agungan Allah S..W.T Dan Nabi Muhammad S.A.W.

Proses ini akan bergerak kearah barat kepulauan Indonesia .
Perbedaan waktu antara timur dan barat Indonesia adalah 1-1/2 jam.Belum alunan
Azan merata Indonesia selesai, dimulai pula di Malaysia .
Berikutnya di-Burma dan dalam waktu satu jam selepas Azan dialunkan di-Jakarta,
tiba giliran Dacca di Bangladesh.
Berikutnya alunanannya akan kedengaran di Calcutta dan terus ke Srinagar dibarat India .

Perbedaan waktu dikota-kota Pakistan adalah 40 menit jadi dalam jangka waktu ini,
Azan akan berkumandang diseluruh Pakistan.Belum berakhir
di-Pakistan,
Azan akan bermula pula di Afghanistan dan Muscat.Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam.
Dalam jangka waktu
ini, Azan akan berterusan dilaungkan di UAE, Makkah, Madinah, Yaman , Kuwait dan Iraq .

Proses ini berterusan setiap detik sehingga ke pantai timur Atlantik.
Jarak masa Azan mula dialunkankan di Indonesia sehingga ke pantai timur Atlantik
adalah 9-1/2 jam.Belumpun Azan Subuh berkumandang di pantai Timur Atlantik, Azan Zuhur kini sudah mula dilaungkan di Indonesia.
Ini berterusan
bagi setiap waktu sembahyang, tidak putus-putus.

Subhanallah, begitu hebat dan agungnya Islam!

Kalaulah setiap kawasan boleh memasang pengeras suara, akan bergetar satu dunia dengan alunan Azan yang tidak putus-putus.

Allahu Akhbar!

Kita boleh mengirimkan ribuan 'jokes' dan ' surat berantai' melalui

e-mail tetapi bila mengirimkan yang berkaitan dengan ibadah seringkali
berfikir 2 atau 3 kali......FIKIRKAN LAH, tepuk dadamu tanya imanmu.

kisah islam seorang bocah amerika

Kisah bocah Amerika ini t id ak lain adalah sebuah bukti yang membenarkan hadits tersebut di atas. Alexander P ertz dilahirkan dari kedua orang tua Nasrani pada tahun 1990 M. Sejak awal ibunya telah memutuskan untuk membiarkannya memilih agamanya jauh dari pengaruh keluarga atau masyarakat. Begitu dia bisa membaca dan menulis maka ibunya menghadirkan untuknya buku-buku agama dari seluruh agama, baik agama langit atau agama bumi.

Setelah membaca dengan mendalam, Alexander memutuskan untuk menjadi seorang muslim. P adahal ia tak pernah bertemu muslim seorangpun.

Picture (Device Independent Bitmap)
Dia sangat cinta dengan agama ini sampai pada tingkatan dia mempelajari sholat, dan mengerti banyak hukum-hukum syar?i, membaca sejarah Islam, mempelajari banyak kalimat bahasa Arab, menghafal sebagian surat , dan belajar adzan..

Semua itu tanpa bertemu dengan seorang muslimpun. Berdasarkan bacaan-bacaan tersebut dia memutuskan untuk mengganti namanya yaitu Muhammad ?Abdullah, dengan tujuan agar mendapatkan keberkahan Rasulullah saw yang dia cintai sejak masih kecil.

Salah seorang wartawan muslim menemuinya dan bertanya pada bocah tersebut. Namun, sebelum wartawan tersebut bertanya kepadanya, bocah tersebut bertanya kepada wartawan itu, ?Apakah engkau seorang yang hafal Al Quran ??

Wartawan itu berkata: ?T id ak?. Namun sang wartawan dapat merasakan kekecewaan anak itu atas jawabannya.

Bocah itu kembali berkata , ?Akan tetapi engkau adalah seorang muslim, dan mengerti bahasa Arab, bukankah demikian ??. Dia menghujani wartawan itu dengan banyak pertanyaan. ?Apakah engkau telah menunaikan ibadah haji ? Apakah engkau telah menunaikan ?umrah ? Bagaimana engkau bisa mendapatkan pakaian ihram ? Apakah pakaian ihram tersebut mahal ? Apakah mungkin aku membelinya di sini, ataukah mereka hanya menjualnya di Arab Saudi saja ? Kesulitan apa sajakah yang engkau alami, dengan keberadaanmu sebagai seorang muslim di komunitas yang bukan Islami ??

Setelah wartawan itu menjawab sebisanya, anak itu kembali berbicara dan menceritakan tentang beberapa hal berkenaan dengan kawan-kawannya, atau gurunya, sesuatu yang berkenaan dengan makan atau minumnya, peci putih yang dikenakannya, ghutrah (surban) yang dia lingkarkan di kepalanya dengan model Yaman, atau berdirinya di kebun umum untuk mengumandangkan adzan sebelum dia sholat. Kemudian ia berkata dengan penuh penyesalan, ?Terkadang aku kehilangan sebagian sholat karena ket id aktahuanku tentang waktu-waktu sholat.?

Kemudian wartawan itu bertanya pada sang bocah, ?Apa yang membuatmu tertarik pada Islam ? Mengapa engkau memilih Islam, t id ak yang lain saja ?? Dia diam sesaat kemudian menjawab.

Bocah itu diam sesaat dan kemudian menjawab, ?Aku t id ak tahu, segala yang aku ketahui adalah dari yang aku baca tentangnya, dan setiap kali aku menambah bacaanku, maka semakin banyak kecintaanku?.

Wartawab bertanya kembali, ?Apakah engkau telah puasa Ramadhan ??


Muhammad tersenyum sambil menjawab, ?Ya, aku telah puasa Ramadhan yang lalu secara sempurna. Alhamdulillah, dan itu adalah pertama kalinya aku berpuasa di dalamnya. Dulunya sulit, terlebih pada hari-hari pertama?. Kemudian dia meneruskan : ?Ayahku telah menakutiku bahwa aku t id ak akan mampu berpuasa, akan tetapi aku berpuasa dan t id ak mempercayai hal tersebut?.

?Apakah cita-citamu ?? tanya wartawan


Dengan cepat Muhammad menjawab, ?Aku memiliki banyak cita-cita. Aku berkeinginan untuk pergi ke Makkah dan mencium Hajar Aswad?.

?Sungguh aku perhatikan bahwa keinginanmu untuk menunaikan ibadah haji adalah sangat besar. Adakah penyebab hal tersebut ?? tanya wartawan lagi.


Ibu Muhamad untuk pertama kalinya ikut angkat bicara, dia berkata : ?Sesungguhnya gambar Ka?bah telah memenuhi kamarnya, sebagian manusia menyangka bahwa apa yang dia lewati pada saat sekarang hanyalah semacam khayalan, semacam angan yang akan berhenti pada suatu hari. Akan tetapi mereka t id ak mengetahui bahwa dia t id ak hanya sekedar serius, melainkan mengimaninya dengan sangat dalam sampai pada tingkatan yang t id ak bisa dirasakan oleh orang lain?.

Tampaklah senyuman di wajah Muhammad ?Abdullah, dia melihat ibunya membelanya. Kemudian dia memberikan keterangan kepada ibunya tentang thawaf di sekitar Ka?bah, dan bagaimanakah haji sebagai sebuah lambang persamaan antar sesama manusia sebagaimana Tuhan telah menciptakan mereka tanpa memandang perbedaan warna kulit, bangsa, kaya, atau miskin.

Kemudian Muhammad meneruskan, ?Sesungguhnya aku berusaha mengumpulkan sisa dari uang sakuku setiap minggunya agar aku bisa pergi ke Makkah Al-Mukarramah pada suatu hari. Aku telah mendengar bahwa perjalanan ke sana membutuhkan biaya 4 ribu dollar, dan sekarang aku mempunyai 300 dollar."

Ibunya menimpalinya seraya berkata untuk berusaha menghilangkan kesan keteledorannya, ?Aku sama sekali t id ak keberatan dan menghalanginya pergi ke Makkah, akan tetapi kami t id ak memiliki cukup uang untuk mengirimnya dalam waktu dekat ini."

?Apakah cita-citamu yang lain ?? tanya wartawan.


?Aku bercita-cita agar P alestina kembali ke tangan kaum muslimin. Ini adalah bumi mereka yang dicuri oleh orang-orang Israel (Yahudi) dari mereka.? jawab Muhammad

Ibunya melihat kepadanya dengan penuh keheranan. Maka diapun memberikan isyarat bahwa sebelumnya telah terjadi perdebatan antara dia dengan ibunya sekitar tema ini.

Muhammad berkata, ?Ibu, engkau belum membaca sejarah, bacalah sejarah, sungguh benar-benar telah terjadi perampasan terhadap P alestina."

?Apakah engkau mempunyai cita-cita lain ?? tanya wartawan lagi.


Muhammad menjawab, ?Cita-citaku adalah aku ingin belajar bahasa Arab, dan menghafal Al Quran.?

?Apakah engkau berkeinginan belajar di negeri Islam ?? tanya wartawan


Maka dia menjawab dengan meyakinkan : ?Tentu"

?Apakah engkau mendapati kesulitan dalam masalah makanan ? Bagaimana engkau menghindari daging babi ??


Muhammad menjawab, ?Babi adalah hewan yang sangat kotor dan menjijikkan. Aku sangat heran, bagaimanakah mereka memakan dagingnya. Keluargaku mengetahui bahwa aku t id ak memakan daging babi, oleh karena itu mereka t id ak mengh id angkannya untukku. Dan jika kami pergi ke restoran, maka aku kabarkan kepada mereka bahwa aku t id ak memakan daging babi."

?Apakah engkau sholat di sekolahan ??


?Ya, aku telah membuat sebuah tempat rahasia di perpustakaan yang aku shalat di sana setiap hari? jawab Muhammad

Kemudian datanglah waktu shalat maghrib di tengah wawancara. Bocah itu langsung berkata kepada wartawan,?Apakah engkau mengijinkanku untuk mengumandangkan adzan ??


Kemudian dia berdiri dan mengumandangkan adzan.
 
Dan tanpa terasa, air mata mengalir di kedua mata sang wartawan ketika melihat dan mendengarkan bocah itu menyuarakan adzan.(Syhdt/sbl)

Saya bersyukur bila mempunyai

Saya Bersyukur :
Untuk Istri
Yang memberiku makanan yang sama dengan malam kemarin
,
Karena Istriku DIRUMAH malam ini
,
dan TIDAK bersama orang lain ...
 


BERSYUKUR UNTUK SUAMI

Yang duduk bermalasan di Sofa
Sambil baca koran males-malesan
,
Karena dia bersama aku dirumah
dan Tidak keluyuran .. apalagi ke Bar malam ini
.


Bersyukur untuk anakku

Yang selalu PROTES dirumah
Karena artinya ... dia sedang dirumah

dan TIDAK sedang keluyuran di jalanan


BERSYUKUR untuk Pajak yang saya bayar

karena artinya ...
Saya bekerja ... atau Punya penghasilan ...


BERSYUKUR untuk rumah yang berantakan...

Karena artinya saya masih punya kesempatan
melayani orang-orang yang mengasihi saya ...


BERSYUKUR untuk baju yang mulai kesempitan

karena artinya ...
Saya bisa lebih dari cukup untuk makan ...


BERSYUKUR pada Bayangan yang mengikutiku

Karena artinya ...

Aku tidak disilaukan oleh Matahari ...


BERSYUKUR untuk Kebun yang harus dirapikan dan perkara yang harus dibetulkan dirumah .. !!

Karena artinya ... saya punya Rumah !!!


BERSYUKUR akan berita orang yang lagi DEMO ..

karena artinya
Kita masih PUNYA kebebasan untuk berbicara


BERSYUKUR untuk dapat tempat parkir yang paling jauh ...

Karena artinya saya masih bisa berjalan kaki ..
dan diberkati dengan kendaraan yang saya bisa bawa ...


BERSYUKUR untuk Cucian ...

Karena artinya ... saya punya baju yang bisa dipakai ...


BERSYUKUR karena kepenatan dan kelelahan kerja setiap hari ...

karena artinya ... SAYA mampu bekerja keras setiap hari ...
J


BERSYUKUR mendengar Alarm yang mengganggu di pagi hari ...

Karena artinya ... SAYA MASIH HIDUP ...


AKHIRNYA ... BERSYUKUR dengan banyaknya E-mail yang masuk ..
KARENA ARTINYA SAYA MASIH PUNYA ANDA YANG MEMPERHATIKAN SAYA.. !!


Kirim e-mail ini, kepada orang yang anda kasihi ...
. Saya baru mengirimnya ... J

Hiduplah
, Tertawalah , & Kasihi sesama dengan seluruh HATIMU .. !!

Amplop Titipan Ustad-eramuslim

oleh Saad Saefullah Jumat, 13/02/2009 16:26 WIB Cetak |  Kirim |  RSS
Peristiwa ini saya alami sekitar tiga tahun yang lalu. Hanya satu bulan setelah anak saya yang kedua lahir, saya menganggur—perusahaan memberhentikan semua karyawannya (termasuk saya) begitu saja, tanpa memberikan pesangon sepeserpun. Kehilangan pekerjaan, tidak punya tabungan sama sekali, dan dengan orang anak yang masih kecil, sesaat kehidupan kadang kala seperti ingin berhenti.
Suatu pagi, ketika saya sedang menjemur pakaian, itu (dengan mencuci tentunya) merupakan pekerjaan saya pada pagi hari, seorang gadis datang ke pekarangan rumah kontrakan kami dengan tergopoh-gopoh. Matanya berkaca-kaca dan ia bicara dengan suara tangis yang tersendat, “Maaf Pak, saya menganggu…” ujarnya, tanpa basa-basi, “Saya berasal dari Cikampek dan saya hendak ke Plered. Saya kehabisan ongkos. Kalau Bapak berkenan saya ingin menjual kerudung yang tengah saya pakai ini sama Bapak…. Saya sudah tidak punya uang lagi…”

Saya mengernyitkan kening. Bingung bagaimana menanggapinya. Saya kemudian tak urung memintanya untuk menunggu sebentar, dan saya menemui istri di kamar yang tengah menyusui bayi laki-laki kami. Saya terangkan permasalahannya, dan kemudian bertanya padanya, “Kita punya uang berapa lagi sekarang?”

Istri saya menjawab, “Tinggal dua puluh ribu lagi….”

Saya terdiam, namun kemudian berbicara dengan suara sedikit serak. “Bagi dua ya. Kita sedekahkan setengahnya…”
Istri saya setuju. Jauh di lubuk hati saya berpikir keras, cukup apa kemudian Rp. 10 ribu sisanya buat kami untuk kebutuhan satu hari saja? Ada bayi dan seorang anak kecil, dan dua orang dewasa di rumah ini yang perlu makan? Tapi saya tidak berpikir panjang lagi.

Kemudian saya menemui gadis itu yang sudah mencopot kerudungnya. “Berapa lagi yang kamu perlukan untuk sampai ke Plered?” tanya saya.

Jawabnya, “Sekitar Rp. 6000, Pak…”.

“Maaf, ini saya hanya punya segini, semoga bisa bermanfaat…” ujar saya. Gadis itu menyodorkan kerudungnya, “Ini kerudungnya, Pak…”

Saya menggeleng, “Tidak. Kamu pakai kerudung kamu lagi. Bantuan saya tidak ada apa-apanya, hanya semoga saja bisa membantu kamu, setidaknya untuk sampai ke Plered, tujuan kamu…”
Gadis itu menangis lagi, “Terima kasih, Bapak. Saya sudah sejak dari tadi, sudah sejak dari jalan besar sana meminta bantuan, tapi tidak ada yang mau menolong saya… Terima kasih, Bapak…”
Gadis itu permisi. Saya melanjutkan kembali menjemur pakaian dengan otak yang berpikir keras. Uang Rp. 10.000 yang tertinggal bersama kami mungkin akan dibelikan tahu, telur 2, dan sebungkus mi instan. Saya berkata kepada istri saya. “Kamu sama si Teteh (anak perempuan saya yang pertama yang masih berumur 3 tahun) makan sama telur dan tahu. Biar saya makan sama mi saja…”
Istri saya menukas, “Tapi Ayah kan sudah makan mi instan selama tiga hari ini berturut-turut…”
Saya tersenyum, “Untuk periode sekarang, sepertinya nggak apa-apalah dulu. Yang penting kamu sama si Teteh jangan sampai kekurangan gizi dulu…”
Istri saya terdiam, kembali tenggelam menyusui anak kami yang kedua.
Sisa hari itu dilalui dengan biasa saja. Malamnya, saya harus pergi ke pengajian yang letaknya sekitar 4 kilo dari rumah. Saya tidak menggunakan angkot ketika itu karena uang yang tertinggal hanya Rp. 2000 lagi dan saya tinggalkan bersama istri.
Seusai pengajian, ustad yang mengisi pengajian menghampiri saya. “Ini ada titipan dari seseorang…” seraya menyodorkan sebuah amplop. Saya gelagapan, “Dari siapa ya Ustad? Dan titipan apa ini?”

Ustad tersenyum, “Sepertinya uang. Siapa yang memberikannya, tidak perlulah tahu. InsyaAllah, halal dan thoyyib. Katanya ini hanya hadiah saja…”
Saya tidak berkata apa-apa lagi. Di sisi lain saya merasa berat, namun saya juga merasa bersyukur masih ada yang memperhatikan kondisi keluarga saya ketika berada dalam kesulitan. Saya mengucapkan terima kasih dan meminta Ustad untuk menyampaikannya kepadanya.
Di jalan, saya membuka amplop itu ternyata memang berisi uang Rp. 300.000! Subhanallah, itu jumlah yang sangat banyak buat saya. Saya belikan istri martabak telur kesukaan istri dan ketika sampai ke rumah, kami menyantapnya bersama, sementara anak-anak sudah terlelap. Istri saya berujar lirih, “Allah selalu akan mengganti sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan. Mungkin ini berkah dari sedekah tadi pagi yang Ayah berikan…”

Saefullah

Bisnis Menjadi Berkah

Untuk Para Enterpreneur-yang punya jiwa bisnis-yg awam jg boleh... Mdh2an Pesona Kukusan segera tuntas dan melangkah ke lokasi baru. Smangattt!!!


Wasiat Dahsyat Penolak Kefakiran

Selasa, 27/01/2009 11:32 WIB Cetak |  Kirim |  RSS

















Islam itu sangat solutif, berbahagialah bila engkau seorang muslim, apalagi seorang muslim itu adalah enterpreuner (red. Pengusaha), kalaulah dia yakin akan jalannya, untuk berjihad di dunia melalui bisnis, tentulah dia memiliki dua ujung mata pedang dalam langkah perjuangannya, yaitu pertama : Ikhtiar yang sungguh sungguh dalam menjemput rezeki, dan kedua : Kekuatan amalan ibadah dan doa.
Kedua mata pedang tersebut saling menguatkan, kedua mata pedang tersebut menambah kekuatan keyakinan hamba atas kekuasaan Yang Maha Kuasa. Logika bisnis dan usaha kadang-kala menjadi terbalik, bahkan hasil yang di raih pun seringkali ilmu matematika ataupun indikator ekonomi tak mampu menjangkau.

“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS 35:2)
“Katakanlah: Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang di kehendaki Nya di antara hamba-hambaNYA dan menyempitkan bagi (siapa yang di kehendakiNya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi Rezeki yang sebaik baiknya” (QS 34:39)
Pada saat krisis tiba, niscaya mereka para pribadi muslim haruslah merasa yakin dan tetap tenang. Mereka tidak gundah atas berita yang beredar di media masa, mereka tidak turut serta menggaungkan senandung yang sama dengan kaum yang lain , mereka punya sikap yang unik dan berbeda dengan kaum yang lain, alasannya karena mereka punya keyakinan yaitu mereka memiliki ALLAH, PEMILIK SEGALA KEPUTUSAN, PEMBERI REZEKI.
Seringkali ummat islam terlupakan adanya kekuatan ujung mata pedang yang kedua ini yaitu kekuatan amalan ibadah dan doa , sebahagian ummat islam sekarang cenderung mengikuti pola manajemen barat yang serba ‘sebab akibat’ secara rasional, yang tentunya paham barat tersebut telah nyata melupakan faktor Tuhan sebagai Penentu. Walaupun sebagian mereka berhasil dalam usahanya, maka hasil kerja yang di dapat paling tidak hanya memperbanyak digit nilai materi saja, dan hampa dalam nilai keimanan serta berpeluang hilang keberkahannya, ketahuilah bila niat dan hasilnya dasarnya sudah menyimpang , hasil itu semua kelak akan nihil di hadapan Allah.
Rugi sekali bagi seorang muslim, apalagi kalangan pengusaha muslim khususnya, bila meninggalkan kekuatan yang satu ini, mereka punya Allah, mereka punya peluang doanya terkabul, mereka memiliki kesempatan yang lebih baik di banding orang kafir, kenapa kita harus tunduk kepada yang lainnya, bahkan melemahkan diri?
Banyak sekali hadist Nabi maupun kisah sahabatnya yang memberikan gambaran bagaimana seorang muslim berdoa, kesemuanya merupakan karuniaNYA agar ummat islam khususnya para pengusahanya agar memiliki pegangan dan panduan dalam melangkah di kehidupan dunia ini, menjadi pengelana yang tak akan tersesat di antara ujian kehidupan berupa kelapangan maupun kesempitan.

…………
Adalah Abdullah bin Mas’ud , salah seorang sahabat dekat Rasul SAW. Di masa Khalifah Usman bin Affan, dia menderita sakit dan terbaring di atas tempat tidurnya, Khalifah usman menjenguknya dan menyaksikan Abdullah bin Mas’ud dalam keadaan sedih.
Usman : “Apa yang membuatmu sedih?”
Abdullah : “Dosa dosaku”
Usman : “Apa yang engkau inginkan dariku, aku akan penuhi?”
Abdullah : “Saya merindukan rahmat Allah”
Usman : “Jika engkau setuju, aku akan memanggilkan tabib”
Abdullah : “Tabib hanya membuatku sakit”
Usman : “Jika engkau tak keberatan, aku akan perintahkan bendaharaku untuk memberimu harta dari baitul mal”
Abdullah : “Ketika aku amat membutuhkannya, engkau tak memberiku sesuatu, dan sekarang tatkala aku sama sekali tak membutuhkannya, engkau hendak memberikan sesuatu!”
Usman : “Pemberian itu juga hadiah untuk putri putrimu”
Abdullah : “Mereka juga tak membutuhkan sesuatu, karena aku telah berwasiat kepada mereka untuk membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan tertimpa kefakiran”
Nah, saudara muslimku, informasi ini sudah sampai kepada anda semua, jangan di sia-siakan , mari kita lakukan amalan ini, Insha Allah, kita mampu untuk tetap tegar dalam menghadapi ujian kehidupan ini dan niscaya Insha Allah, kefakiran pun tak akan hadir di hadapan kita semua. Dan berilah wasiat yang sama kepada orang orang yang anda cintai, agar mereka bisa seberuntung seperti yang di sabdakan Rasul SAW di atas. Amin.

Sahabatku dan Produk Yahudi L.A.

Menarik! Gw selalu mengikuti apa yang ada di kepalanya dan apa yang selalu dia lakukan tentang berbagai Israeli's products dan branded yang sudah gampang ditemukan di kehidupan sehari-hari. Gak penting rasanya kalo gw harus nyebutin identitas, karena esensinya justru ada pada sikapnya.

Sikap Umum
  1. Selama ada substitusinya dan bukan merupakan barang primer tak tergantikan, tidak ada alasan untuk mengkonsumsinya.
  2. Sifat kemewahan yang melekat pada produk Israel justru malah membuat dia tidak termotivasi dan makin memandangnya hina. Jangan pernah berfikir dia tidak mampu membeli, karena penghasilannya di atas rata-rata karyawan Jakarta. Ketika dihadapkan pada pilihan barang Yahudi yang (umumnya lebih terkesan prestise) dengan barang lokal (yang lebih murah), simpel dia memutuskan: 'Jauh lebih baik membantu ekonomi kerakyatan daripada membantu Yahudi membeli peluru untuk ditembakin ke sodara-sodara gw'.
  3. Saat dia harus, mau tak mau, memanfaatkan Israeli's related product sebagai satu-satunya pilihan, sekali dia pernah berucap ke gw, Moga Allah memberi maaf atas kelemahan gw sebagai individu. Bukankah Allah maha mengetahui segala isi hati dan Maha Melihat apa yang sedang gw perjuangkan ?!
  4. Saat dituding sebagai orang yang Anti Semit, dia cuma bilang : "Ya, gw anti Yahudi! sepanjang bangsa Yahudi terus merampas tanah saudara-saudara gw, melecehkan wanitanya, melakukan genocida tak terbatas, dan, mungkin lo gak pernah liat foto bayi Palestin yang bolong persis di tengah dadanya karena peluru... Lo gak akan pernah berfikir itu suatu ketidak sengajaan, 'kan ?!!"



Mc Donald
Gw dan dia termasuk yang suka hang out bareng, kadang malah sampai pagi menikmati suasana Jakarta (tentunya, bareng temen-temen yang laen, ce dan co). Pas laper, semua sepakat makan di Mc D Sarinah. Meskipun bukan tipe orang yang mampu mengendalikan komunitas, tapi dia punya determinasi yang tinggi saat lebih memilih untuk makan nasi goreng di pinggir jalan samping Sarinah, sementara yang lainnya tetap makan di Mc D, termasuk pacarnya!!!


Ini awalnya gw tahu kenapa selama ini dia selektif memilih tempat jajanan, karena gw adalah orang kedua yang makan nasi goreng malam itu... ditraktir pula :) secara dia selalu sebagai orang yang paling cepat bayar sebelum yang lain (pura-pura dan berlambat-lambat) ngerogoh dompet :p

Marks and Spencer
Sebelum tahu M&S adalah produk Yahudi, dia termasuk pelanggannya sejak SMA! Mulai dari Toiletries (Body Talc, Body Spray, Body Splash, Anti Perspirant, Roll On, EDT) dan Pakaian formal dan non formal, atas dan bawah. Sekarang? Diskon gede-gedean pun sama sekali gak membuatnya ngelirik barang sekejapan.


Starbuck
Gw coba cari tahu, kenapa sobat satu ini gak pernah nongkrong di starbuck. Padahal tiap hari dia lewat outlet berlogo hijau (kesannya Islami yah ?!) ini tiap hari. Ya, starbuck ada persis di lobby gedung tempat kerjanya sehari-hari. Tiap hari gw dan dia ngerokok di smoking corner yang letaknya di samping outlet tsb. Malah, beberapa kali pramusajinya menawarkan cangkir-cangkir testernya buat para perokok seperti kita. Di saat yang lainnya berhamburan berebut menghampiri, dia justru menangkupkan kedua tangan di depan dada, menolak dengan halus sambil tersenyum.. halus sekali..!

Gw penasaran dan mencoba googling dengan kata cari“starbuck, yahudi”, walhasil dapat beberapa info berharga tentang starbuck, diantaranya

"... Aksi boikot semakin mendapatkan angin segar dan dukungan luas ketika Dr. Abdul Wahhab bin Said Al Qahthani, asisten dosen fakultas Manajemen Strategis dan Pemasaran Universitas Malik Fahd bahwa Schultz,  Pemimpin perusahaan Starbuck adalah zionis di urutan pertama dan pendukung kental politik Israel. Menurut Qahthani membeli produk Starbuck sama bahayanya dengan penghinaan harian di Denmark terhadap Rasulullah beberapa waktu yang lalu. Sebab mereka mencari nafkah di negara-negara Arab dan Islam namun penghasilannya untuk mendanani aksi dalam memerangi Palestina, membunuh anak-anak, kakek nenek, wanita dan pejuang kemerdekaan. Menyumbang harta untuk mereka sama saja dengan mengina Islam dan umat Islam, tegas Qahthani..."

Bingo !! Akhirnya gw tahu kenapa.

Gak heran kalau dia cuma mau diajak hangout ngopi selain di starbuck. Terakhir gw ngopi bareng dia di Cofee Bean Plaza Senayan dan kopi jagung warung indomie pinggir jalan.

Ada lagi cerita lucu tentang dia dan Starbuck ketika dia coba di-entertain vendor di kantornya. Meski sudah nolak (seperti biasa) sedemikian halusnya, tapi yang namanya orang marketing (ce dan manis, bo!) gak berhenti sampai di situ. Setelah kolega-kolega kantornya selesai dari Starbuck di lobby bawah, dia masih dibawakan segelas starbuck ke mejanya. Gw pengen tahu apa yang akan dilakukannya dengan starbuck itu. Bukankah kalo dibuang akan menjadi mubazir ?! Pulang kantor, saat orang-orang yang lainnya sedang berjuang pulang diantara macetnya Jakarta, diam-diam diambil starbucknya, dibawa ke pantry dan dimasukkan ke kulkas, seraya menawarkan ke OB yang ada. Karena sang OB tanya, dia ceritakan alasan dia gak minum. Suatu hal yang jarang terjadi! Karena kelihatannya dia begitu enggan untuk menceritakannya ke orang lain sebelum ditanya. Dia berkilah, OB sangat butuh akses informasi seperti ini, karena mereka bukan kita yang bisa
mengakses sedemikian leluasa melalui internet. Selebihnya, tetap kembali ke diri masing-masing. Hehehe… 3 hari selepasnya, gw masih ngeliat gelas starbuck itu di dalam kulkas udah beku dan gak bergeser dari posisi sebelumnya. Akhirnya, gw yang buang… :p


Nokia
Tadinya dia punya 2 handset CDMA dan GSM. Keduanya adalah bermerk Nokia. Gw pun gak heran ketika belakangan dia ganti handset GSMnya jadi HP Ipaq rw6828, sebuah tipe yang termasuk high end product. Sementara untuk Nokia CDMAnya diganti dengan Kozi yang bisa aktif GSM dan CDMA secara bersamaan (gw gak tahu istilahnya apa untuk teknologi ini). Praktis dia punya 2 nomer GSM dan 1 nomer CDMA yang aktif secara bersamaan. Dan tidak ada satupun yang NOKIA !!

Carrefour
Gak pernah lagi ke Carrefour. Ngeri katanya kalau ngebayangin raksasa supermarket Israel mulai menginjak kota Jakarta. Padahal, konon katanya, di luar negri saja Carefour tidak boleh masuk ke pusat kota, karena harganya yang mampu merusak pasar bermodal kecil.. Kok di Jakarta gampang banget masuk?? Thus, siap-siap aja melihat matinya usaha bermodal kecil…

Nestle
Di kantor, Nescafe tinggal ngeracik sendiri. Meskipun secara citarasa dia gak berpantangan, jangan harap dia mau bikin Nescafe yang tersedia gratis di kantor atau beli di supermarket, selama masih ada kopi kapal api atau ayam merak atau kopi tubruk lainnya.!! Dancow rutinnya diganti dengan Anlene, atau L-Men. Keduanya (Nescafe dan Dancow) merupakan maskot kebanggaan produk Nestle.

Danone
Inilah yang paling dilematis bagi dirinya, ketika Air Mineral Aqua diambil alih oleh Danone (atau apalah istilahnya dari sisi permodalan, entah merger atau akuisisi). Karena satu-satunya sumber air minum yang disediakan gratis di kantor adalah Aqua !!

Kiwi
Gak lagi beli dan pakai semir Kiwi, dan dia beralih pada Cololite (kalau gak salah produk Jepang, yah?!)

Pizza Hut
Minggu kemarin, temen-temen kantor ngajak lunch bareng di Pizza Hut. Gw udah bisa nebak, dia gak akan pernah mau ikut ke sana. Walhasil, rencana ke Pizza Hut gagal total siang itu !!



Yang gw tahu dan gw rasa......
Dia sadar bukan orang yang paling suci dari hal yang haram apalagi syubhat.

Dia sadar dia tidak sealim seperti ikhwan-ikhwan yang biasa ‘hang out’ di Masjid. Meskipun dia selalu berusaha untuk sholat jamaah awal waktu di Masjid.

Mungkin dia bukan bagian dari mereka. Di saat dia asyik meluangkan waktunya ngerokok, mereka di sana mengisi waktunya mencium mushaf saku kecilnya setiap memulai dan mengakhiri kajian.

Dia Cuma berusaha menunjukan ke dirinya sendiri, betapa dia sangat peduli dengan penderitaan dan
perjuangan saudara-saudaranya di Gaza dan Tepi Barat.

Sepertinya, dia mencoba membersihkan setiap aliran darahnya dari produk Yahudi L.A. dan mencoba membangun ikatan ruhiyah dengan saudara-saudaranya melalui perjuangan yang dia bisa... sekecil apapun.

Dia sedih, karena dia gak bisa melakukan lebih dari sekedar apa yang sudah dia lakukan.

Gw pun gak akan heran kalau dia adalah satu individu lepas yang turut hadir di aksi One Man One Dollar to
Save Palestina di Monas, minggu 27 Januari kemarin !



Image
Gambar berikut yang menginspirasikan dia untuk tetap membenci Yahudi L.A., dan tetap membela saudara-saudara Palestine-nya
  1. One of “the most powerful images of the past 50 years,”
  2. Makin jelas ‘kan, mengapa salah satu butir kesepakatan perdamaian yang baru ialah Israel melarang pengungsi Palestina kembali ke tanahnya?! – The continuing Ghettoization is made possible with US taxpayer money -
  3. Faris Odeh, 13 tahun. Satu dari ribuan anak Palestina yang terbunuh oleh tentara penjajah Israel.
  4. Tentara Israel yang berpose dengan pejuang perlawanan Palestina yang dibunuh.
  5. Anak-anak Palestina yang berkabung atas kematian Mohammed, 12 tahun.
  6. Dan 7. ; Yahudi Pengecut !








Penutup
Saat gw tanya pendapatnya tentang tulisan gw ini, sobat gw cuma berpesan untuk tetap menyampaikan rasa hormatnya kepada seluruh saudaranya-saudaranya yang (terpaksa) masih mencari nafkah di bawah bayang-bayang perusahaan berpanji bintang david. Gw pun hanya membalas, “tapi kita tetap harus menyampaikan informasi ini ‘kan, bro ?!”

mengapa yahudi mengincar anak kecil muslim

Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27
Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak
Palestina di Jalur Gaza. Seperti yang diketahui, setelah lewat dua
minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih
dari 900 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak. Selain
karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak
bukanlah kebetulan belaka.

Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Khaled Misyal, pemimpin
Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz
Alquran. Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber
ketakutan Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah
menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti
apa?" demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.

Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran.
Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan
mereka terus intens berinteraksi dengan Alquran. Tak ada main
video-game atau mainan-mainan bagi mereka. Namun kondisi itu memacu
mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini,
karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu
telah syahid. (sa)

kumpulan hadist 5

(Bukhari - Muslim) 

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda, Bagaimanakah pendapatmu seumpama ada sebuah sungai di muka pintu salah seorang dari kamu, lalu ia mandi daripadanya setiap hari lima kali, apakah masih ada tertinggal kotorannya?" Para sahabat menjawab, "Tidak." Nabi saw bersabda, "Maka demikianlah shalat lima waktu, Allah akan menghapuskan dosa-dosa dengannya."
(Bukhari - Muslim) 
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, "Kekasihku Rasulullah saw pernah berpesan kepadaku supaya berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dua rakaat dan shalat witir sebelum tidur."
(Bukhari - Muslim) 
Dari Abu Musa r.a. berkata: Nabi saw bersabda, "Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang diberikan oleh Allah kepadaku bagaikan hujan yang turun ke tanah, maka ada sebagian tanah yang subur, yang dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rumput yang banyak sekali. Dan adapula tanah yang keras menahan air, hingga berguna untuk minuman dan penyiraman kebun tanaman. Dan ada sebagian tanah yang keras kering tidak dapat menahan air dan tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah perumpamaan orang yang pandai dalam agama Allah dan mempergunakan apa yang diberikan Allah kepadaku, lalu mengajarkannya dan perumpamaan orang yang tidak dapat menerima petunjuk Allah yang telah ditugaskan kepadaku."
(Bukhari - Muslim) 
Abu Sa'id al-Khudri r.a. mendengar Rasulullah saw bersabda, "Jika salah seorang kamu melihat mimpi yang disukai, maka itu dari Allah dan hendaklah diceritakannya kepada orang lain."Dalam riwayat lain: "Jangan diberitakan kecuali kepada orang yang engkau sukai. Dan jika mimpi yang menakutkan, maka itu dari setan dan hendaklah ia berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan tidak menceritakannya kepada orang lain, maka tidak akan berbahaya baginya.
(Bukhari - Muslim) 
Dari Abu Qatadah r.a. berkata: Nabi saw bersabda, "Impian yang baik dari Allah dan impian yang buruk dari syetan. Maka barangsiapa bermimpi melihat sesuatu yang tidak disukainya, hendaklah ia meludah ke sebelah kiri tiga kali dan membaca A'UDZU BILLAAHI MINASY SYATHAANIR RAJIIM tiga kali, maka tidak akan membahayakannya."
(Bukhari - Muslim) 
Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Janganlah salah seorang kamu membangunkan temannya dari tempat duduknya, kemudian ia duduk padanya. Tetapi hendaklah kamu memperluas (merenggangkan) untuk memberi tempat." Adalah Ibnu Umar dalam mempraktekkan hadits ini, jika seseorang bangun dari majelisnya, ia tidak suka duduk pada tempat orang itu.
(Bukhari - Muslim) 
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Orang yang berkendaraan memberi salam kepada orang yang berjalan, yang berjalan memberi salam kepada yang duduk dan rombongan yang sedikit memberi salam kepada rombongan yang banyak."
(Bukhari - Muslim) 
Dari Ibnu 'Abbas r.a. berkata: Nabi saw bersabda, "Jangan menyendiri seorang lelaki dengan perempuan melainkan harus ada mahram yang menyertainya. Dan jangan berpergian seorang perempuan melainkan bersama mahramnya." Maka ada seseorang bertanya, "Ya Rasulullah, istriku pergi berhaji sedangkan aku telah tercatat untuk pergi berperang." Maka Nabi saw bersabda, "Pergilah engkau berhaji bersama istrimu."
(Bukhari - Muslim) 
Dari Abu Musa al-Asy'ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Perumpamaan orang Mukmin yang membaca al-Qur'an adalah bagaikan buah jeruk; baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak dapat membaca al-Qur'an adalah bagaikan kurma; rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca al-Qur'an adalah bagaikan bunga yang berbau harum dan rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca al-Qur'an adalah bagaikan buah hanzhal yang tidak berbau dan rasanya pahit."
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya umatku pada hari kiamat nanti akan dipanggil dalam keadaan putih cemerlang muka, tangan dan kakinya dari bekas-bekas wudhu". Maka barangsiapa ingin memperpanjang kecermelangannya itu, hendaklah ia melakukannya.
(Bukhari - Muslim) 
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Andaikan manusia benar-benar mengetahui keutamaan shaf pertama dan menyambut adzan kemudian untuk mendapatkan shaf pertama mereka harus berundi, niscaya mereka akan berundi untuk mendapatkannya. Dan andaikan mereka mengetahui keutamaan mendatangi shalat berjamaah pada waktu yang awal, niscaya mereka akan berlomba-lomba untuk mendahuluinya. Dan andaikan mereka mengetahui keutamaan shalat shubuh dan 'isya berjamaah, pasti mereka akan mendatanginya, meskipun dengan merangkak-rangkak."
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Apabila telah diserukan adzan untuk shalat maka berlari mundurlah setan sambil terkentut-kentut, hingga tidak terdengar olehnya suara adzan itu. Apabila adzan telah selesai, ia pun datang kembali. Kemudian ia mengganggu hati orang yang shalat, seraya berkata, 'Ingatlah ini dan ingatlah itu.' Padahal yang demikian itu tidak pernah diingatnya sebelum shalat. Sehingga orang yang shalat itu tidak tahu lagi, sudah berapa rakaatkah shalat yang dikerjakannya itu."
(Bukhari - Muslim) 
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Shalat seseorang dengan berjamaah itu dilipatgandakan (pahalanya) atas shalatnya yang dilakukan di rumah atau di pasarnya dengan kelipatan dua puluh lima kali. Yang demikian itu karena apabila ia menyempurnakan wudhu'nya dengan maksud untuk shalat (berjamaah), maka tiadalah ia melangkahkan kakinya selangkah melainkan terangkat untuknya satu derajat dan dihapuskan daripadanya satu kesalahannya. Lalu apabila ia melakukan shalat, maka senantiasalah Malaikat mendoakan atasnya, selama ia masih tetap berada di tempat shalatnya. (Doa Malaikat itu adalah), 'Ya Allah, belas kasihanilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia.' Dan senantiasalah salah seorang kamu dianggap berada dalam shalat, selama ia menantikan shalat (berjamaah)."
(Bukhari - Muslim) 
Zaid bin Tsabit r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, "Hai sekalian manusia, shalatlah di rumah, maka sesungguhnya seutama-utama shalat seseorang itu adalah di rumahnya, kecuali shalat fardhu."
(Bukhari - Muslim) 
Ibnu Umar r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, "Jadikan penghabisan (akhir) shalatmu pada waktu malam dengan shalat witir."
(Bukhari - Muslim) 
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa bangun malam pada bulan Ramadhan dan mengerjakan shalat malam karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah maka diampuni semua dosanya yang telah lalu."
(Bukhari - Muslim) 
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Andai aku tidak khawatir akan memberatkan umatku, niscaya kuwajibkan mereka bersiwak (gosok gigi) pada tiap-tiap shalat."
(Bukhari - Muslim) 
Abu Hurairah r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, "Lima macam dari fitrah (kelakuan yang tetap dari sunat para Nabi) yaitu khitan, mencukur rambut kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur kumis."
(Bukhari - Muslim) 
Ibnu Umar r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, "Cukurlah kumis dan peliharalah jenggot."
(Bukhari - Muslim) 
Dari Jabir bin Samurah r.a. berkata: "Penduduk Kufah mengadukan Sa'ad bin Abi Waqqash r.a. kepada Amirul Mukminin Umar bin Al-Khaththab r.a. sehingga Umar pun memecatnya dan digantikan oleh Ammar bin Yasir r.a. Begitu berat pengaduan mereka, hingga mereka mengadukan bahwa engkau tidak bisa shalat dengan sempurna." Jawab Sa'ad, "Adapun aku, demi Allah, memimpin mereka dalam shalat sebagaimana shalat Rasulullah saw tidak mengurangi sedikit pun daripadanya. Yaitu memanjangkan dua rakaat pertama dan memendekkan dua rakaat terakhir." Berkata Umar, "Aku kira engkau memang demikian adanya, ya Abu Ishaq." Kemudian Umar mengirim Sa'ad ke Kufah bersama beberapa orang untuk menanyakan langsung kepada rakyat di sana tentang dirinya. Setiap masjid didatangi dan kepada jamaah yang ada di situ langsung ditanyakan tentang Sa'ad. Maka mereka pun menjawab dengan jujur, terus terang dan mereka semua memuji kebaikan Sa'ad kecuali ketika mereka masuk di masjid bani 'Abs, maka ketika ditanyakan tentang Sa'ad ada seorang lelaki bernama Usamah bin Qatadah yang bergelar Abu Sa'adah menjawab, "Jika engkau bertanya tentang Sa'ad maka ia adalah orang yang tidak suka keluar
memimpin pasukan perang, kalau membagi tidak pernah rata dan kalau menghukum tidak adil." Mendengar jawaban seperti itu, Sa'ad menyerahkan urusannya kepada Allah dan berkata, "Ingat, saya hendak berdoa tiga macam yaitu 'Ya Allah, jika hamba-Mu ini berdusta (yakni Abu Sa'adah), hanya bermaksud mencari muka dan nama, maka panjangkanlah umurnya, jadikan ia miskin sampai tua dan hadapkan ia kepada berbagai fitnah.'" Ternyata doa Sa'ad dikabulkan oleh Allah, sehingga ketika orang itu telah lanjut usia, selalu saja bila orang bertanya tentangnya maka dijawab, "Orang yang telah terkena bala' oleh doa Sa'ad bin Abi Waqqash r.a."
(Bukhari - Muslim) 
Abdul Malik bin Umar yang meriwayatkan hadits ini dari Jabir bin Samurah berkata, "Saya sendiri melihat orang itu telah demikian tuanya, sehingga alisnya hampir menutupi matanya. Tetapi ia selalu duduk- duduk di tepi jalan mengganggu gadis-gadis yang lewat."
Dari Abu Waqid (al-Harits) bin 'Auf r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw duduk di masjid, sedang orang banyak (para sahabat) duduk pula bersama beliau, tiba-tiba datang tiga orang lelaki. Maka dua orang diantara mereka menghadap Rasulullah saw, sedang yang seorang lagi terus pergi. Kemudian kedua orang itu berhenti di hadapan Rasulullah saw. Lalu salah seorang dari keduanya melihat tempat kosong pada majelis itu, kemudian duduk padanya. Sedang yang seorang lagi duduk di belakang mereka. Adapun orang yang ketiga maka ia berpaling dan terus pergi. Ketika Rasulullah saw telah selesai menyampaikan ajarannya, berliau bersabda, "Sukakah aku beritahukan kepadamu
tentang ketiga orang itu? Adapun salah seorang dari mereka, maka ia bermaksud mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah pun mendekatinya. Yang seorang lagi merasa malu (untuk berdesak-desakkan) maka Allah pun malu (untuk menyiksanya). Sedang orang yang ketiga berpaling, maka Allah pun berpaling dari padanya (tidak memberikan rahmat-Nya)."
(Bukhari - Muslim) 
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Ada seseorang yang biasa menghutangkan kepada orang-orang, maka jika ia menyuruh menagih kepada pesuruhnya, ia selalu berpesan, 'Jika kamu mendapati orang itu masih belum dapat membayar, maka maafkanlah dia, semoga Allah memaafkan kami kelak.' Maka ketika ia berhadapan dengan Allah, Allah memaafkannya."
(Bukhari - Muslim) 
Dari Abu Waqid (al-Harits) bin 'Auf r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw duduk di masjid, sedang orang banyak (para sahabat) duduk pula bersama beliau, tiba-tiba datang tiga orang lelaki. Maka dua orang diantara mereka menghadap Rasulullah saw, sedang yang seorang lagi terus pergi. Kemudian kedua orang itu berhenti di hadapan Rasulullah saw. Lalu salah seorang dari keduanya melihat tempat kosong pada majelis itu, kemudian duduk padanya. Sedang yang seorang lagi duduk di belakang mereka. Adapun orang yang ketiga maka ia berpaling dan terus pergi. Ketika Rasulullah saw telah selesai menyampaikan ajarannya, berliau bersabda, "Sukakah aku beritahukan kepadamu
tentang ketiga orang itu? Adapun salah seorang dari mereka, maka ia bermaksud mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah pun mendekatinya. Yang seorang lagi merasa malu (untuk berdesak-desakkan) maka Allah pun malu (untuk menyiksanya). Sedang orang yang ketiga berpaling, maka Allah pun berpaling dari padanya (tidak memberikan rahmat-Nya)."
(Bukhari - Muslim)